Selasa, 26 Juni 2012

Hasil Belajar


1.      Hasil Belajar
a.      Pengertian Hasil Belajar
Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan pandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh  Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana  suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”.
Nana Sudjana mengatakan “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.”Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif).
Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 22).
Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004:128) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

b.      Hasil Belajar Siswa
Dimyati dan Mudjiono (2002:239) mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa, adapun faktor-faktor tersebut, yaitu: 
1)    Faktor Intern
 Faktor intern, yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri yang meliputi: 
a.       Sikap terhadap belajar, sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.
b.      Motivasi belajar, motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah, untuk itu agar motivasi belajarbisa menjadi kuat, maka guru perlu menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.
c.       Konsentrasi belajar, konsentarsi belajar merupakan  kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Untuk memperkuat perhatian pada pembelajaran guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar.
d.      Mengolah bahan belajar, mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Agar pembelajaran menjadi bermakna guru perlu menggunakan penedekatan-pendekatan keterampilan proses, discovery, ataupun laboratory.
e.       Menyimpan perolehan hasil belajar, menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan.
f.       Menggali hasil belajar yang tersimpan, menggali hasil belajar merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah diterima.
g.      Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar.
h.      Rasa percaya diri siswa, rasa percaya diri siswa timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil.
i.        Intelegensi, intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara efisien. Kecakapan tersebut bisa menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari. 
j.        Kebiasaan belajar, dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik, untuk itu guru  perlu mengurangi kebiasaan-kebiasaan belajar yang kurang baik.  Cita-cita, pada umumnya setiap anak memiliki cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik.
2)      Faktor ekstern
 Faktor ektern, yaitu  faktor yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi: 
a.       Guru, guru adalah pengajar yang mendidik. Guru tidak hanya mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya.
b.      Prasarana dan sarana pembelajaran, prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan,  alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
c.       Kebijakan penilaian, dari segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar berpengaruh pada tindak siswa dan guru. Oleh karena itu, sekolah dan guru diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan keputusan hasil belajar siswa.
d.      Lingkungan sosial siswa di sekolah, siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan tertentu.
e.       Kurikulum sekolah, program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikukulum nasional yang disahkan pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan suatu yayasanpendidikan. Hal ini berarti bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan pendidikan nasional.
Dari pendapat diatas  faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa yaitu perubahan kemampuan yang dimilikinya dan  juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. (Sudjana, 2002:39). "Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya" (Ali Muhammad, 204:14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja. Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar tidak dikatakan berhasil.
 Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Hasil belajar adalah tingkat pengetahuan yang dicapai siswa terhadap materi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah (Krishananto, 2010). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar