1. Hasil
Belajar
a. Pengertian
Hasil Belajar
Belajar
menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan
pandaian”. Sedangkan
menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah
“Suatu proses di mana suatu tingkah laku
ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau
rangsang) yang terjadi”.
Nana
Sudjana mengatakan “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi
terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang
diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar
adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.”Dari beberapa pengertian
belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan
latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya
(kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif).
Setiap
proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar
yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan
belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang
telah dilakukan.
Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2004:22).
Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam
hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan
pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 22).
Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004:128)
berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan dan sikap yang diperoleh siswa setelah
ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
b. Hasil
Belajar Siswa
Dimyati dan Mudjiono (2002:239) mengemukakan ada dua
faktor yang mempengaruhi belajar siswa, adapun faktor-faktor tersebut,
yaitu:
1)
Faktor Intern
Faktor intern,
yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri yang meliputi:
a.
Sikap
terhadap belajar, sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian tentang
sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan.
b.
Motivasi
belajar, motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya
proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadi lemah, untuk itu
agar motivasi belajarbisa menjadi kuat, maka guru perlu menciptakan suasana
belajar yang menggembirakan.
c.
Konsentrasi
belajar, konsentarsi belajar merupakan
kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Untuk memperkuat
perhatian pada pembelajaran guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi
belajar mengajar.
d.
Mengolah
bahan belajar, mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima
isi dan cara pemerolehan ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa. Agar
pembelajaran menjadi bermakna guru perlu menggunakan penedekatan-pendekatan
keterampilan proses, discovery, ataupun laboratory.
e.
Menyimpan
perolehan hasil belajar, menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan.
f.
Menggali
hasil belajar yang tersimpan, menggali hasil belajar merupakan proses
mengaktifkan pesan yang telah diterima.
g.
Kemampuan
berprestasi atau unjuk hasil belajar, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil
belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan
keberhasilan belajar.
h.
Rasa
percaya diri siswa, rasa percaya diri siswa timbul dari keinginan mewujudkan diri
bertindak dan berhasil.
i.
Intelegensi,
intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat
bertindak secara efisien. Kecakapan tersebut bisa menjadi aktual bila siswa
memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
j.
Kebiasaan
belajar, dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang
kurang baik, untuk itu guru perlu
mengurangi kebiasaan-kebiasaan belajar yang kurang baik. Cita-cita, pada umumnya setiap anak memiliki
cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita merupakan motivasi intrinsik.
2)
Faktor
ekstern
Faktor ektern,
yaitu faktor yang berasal dari luar diri
siswa yang meliputi:
a.
Guru,
guru adalah pengajar yang mendidik. Guru tidak hanya mengajar mata pelajaran
yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda
bangsanya.
b.
Prasarana
dan sarana pembelajaran, prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang
belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah
raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah dan
berbagai media pengajaran yang lain. Lengkapnya prasarana dan sarana
pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik.
c.
Kebijakan
penilaian, dari segi proses belajar, keputusan tentang hasil belajar
berpengaruh pada tindak siswa dan guru. Oleh karena itu, sekolah dan guru
diminta berlaku arif dan bijak dalam menyampaikan keputusan hasil belajar
siswa.
d.
Lingkungan
sosial siswa di sekolah, siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan
pergaulan, yang dikenal sebagai lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan
sosial tersebut ditemukan adanya kedudukan dan peranan tertentu.
e.
Kurikulum
sekolah, program pembelajaran di sekolah mendasarkan diri pada suatu kurikulum.
Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikukulum nasional yang disahkan pemerintah,
atau suatu kurikulum yang disahkan suatu yayasanpendidikan. Hal ini berarti
bahwa program pembelajaran di sekolah sesuai dengan pendidikan nasional.
Dari pendapat diatas faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri
siswa yaitu perubahan kemampuan yang dimilikinya dan juga faktor dari luar diri siswa yakni
lingkungan. (Sudjana, 2002:39).
"Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya"
(Ali Muhammad, 204:14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat
dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja.
Dengan demikian belajar dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan dalam diri
individu. Sebaliknya apabila terjadi perubahan dalam diri individu maka belajar
tidak dikatakan berhasil.
Hasil
belajar siswa merupakan
tolak ukur yang
utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya
tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Hasil belajar
adalah tingkat pengetahuan yang dicapai siswa terhadap materi yang diterima
ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah
(Krishananto, 2010). Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kamampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud
adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik
di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku
(psikomotorik).
Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang
dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal
tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar
yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu
perubahan tingkah laku secara lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar